Pers harus siap dikritisi dan diingatkan oleh masyarakat, serta harus menghasilkan informasi secara benar, objektif dan bisa dipertanggungjawabkan.
Hal ini disampaikan CEO Linggau Pos Media Group, Solihin dalam dialognya bersama 12 orang mahasiswa perwakilan BEM Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari (BS) di Ruang Meeting Lantai III Graha Pena Linggau Pos.
Dalam dialog yang bertemakan pertumbuhan pers di daerah Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara. Solihin juga memaparkan perkembangan pers saat ini untuk media cetak, khususnya yang dalam kondisi stagnan, karena belum ada media cetak lain yang muncul setelah media cetak Linggau Pos Media Group. Berbeda dengan media online yang terus mengalami perkembangan luar biasa.
Solihin juga menjelaskan jika wartawan media cetak tidak bisa mengalahkan kecepatan dari media online saat ini.
“Media online sangat cepat, tidak mungkin media cetak mengalahkan kecepatan media online, karena di media cetak kejadian hari ini baru bisa disajikan esok harinya,”ungkapnya.
Namun, lanjutnya, untuk mempertahankan keeksisan media cetak, media cetak harus bisa mengelola dan menyajikan berita yang lebih mendalam dan lebih akurat serta bisa memberikan solusi dari seseorang yang ahli.
“Dan itu harus dilakukan wartawan media cetak. Agar tetap menjadi pilihan utama masyarakat mendapatkan informasi,”ungkapnya.
Solihin juga mengatakan jika saat ini terdapat lebih kurang 47 ribuan media online, sedangkan untuk media cetak saat ini terdapat 500-600 an media cetak. Beliau juga mengatakan, jika daya beli dan minat baca masyarakat saat ini, merupakan suatu tantangan yang berat untuk perusahaan media cetak.
“Bayangkan dengan kondisi ekonomi saat ini, dan perkembangan zaman saat ini yang sangat pesat. Jika media cetak tersebut masih melakukan hal yang sama, maka siap-siap saja media cetak tersebut akan berhenti cetak untuk menyapa masyarakat di daerahnya,”jelasnya.
Seperti baru-baru ini, lanjutnya, salah satu media cetak yang terbesar di Indonesia yang sangat di kenal luas, yakni Tempo tidak lagi terbit. Dan hanya menyampaikan informasi melalui media onlinenya saja.
“Saya sampaikan teman-teman di Linggau Pos Media Group bahwa media cetak tersebut akan tetap terbit tergantung dengan pengelola termasuk teman-teman di redaksi,”ungkapnya.
Dan pernyataan Solihin tersebut, juga didukung dan dikuatkan oleh pernyataan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun beberapa waktu lalu, yang hadir untuk melakukan verifikasi faktual di Linggau Pos Media Group, yang meyakinkan bahwa media cetak di daerah tidak akan mati, selama kawan-kawan di media bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat di daerah masing-masing.
“Dan Alhamdulillah semua media kita di Linggau Pos Media Group sudah terferivikasi dan mendapatkan sertifikat sudah terbit 14 Desember 2020 lalu,”ungkapnya.
Ia juga mengatakan hal lain yang lebih berat saat ini adalah mengenai SDM wartawan yang tingkat juangnya menurun, mungkin karena kemajuan teknologi saat ini yang memudahkan wartawan memperoleh informasi.
Namun, untuk mengatasi hal tersebut, media terus melakukan pembenahan dan pelatuhan kepada wartawan sehingga wartawan tetap teguh pada tugas, tanggung jawab serta patuh kepada kode etik jurnalis.
Pada kesempatan yang sama, Solihin juga mengucapkan terima kasih kepasa adik-adik mahasiswa yang hadir di Graha Pena Linggau Pos untuk berdialog dan saling sharing mengenai pers saat ini.
“Saya sangat senang teman-teman mahasiswa datang kesini, karena terua terang gedung ini dibangun dan memiliki ruang khusus meeting room ini dijadikan sebagai tempat berdiskusi, antara media dengan mahasiswa atau dengan stake holder lainnya. Sehingga peran kami sebagai media untuk mencaro dan menyampaikan informasi betul-betul berfungsi sesuai dengan undang-undang pers dan juga kebutuhan masyarakat,”jelasnya.
Kegiatan ini tentunya mendapatkan antusias dari mahasiswa dan mahasiswi STAI Bumi Silampari, terbukti dengan hampir semua mahasiswa mengajukan pertanyaan, saat sesi diskusi dan tanya jawab.
Salah satunya, Sekretaris BEM STAI BS, Hatta Sanjaya yang mengatakan penyampaian dari CEO Linggau Pos sangat menarik, karena sangat menarik bagi mahasiswa yang ingin mengetahui pengelolaan di suatu media yang ada di Kota Lubuklinggau ini.
Pada kesempatan tersebut, dirinya bertanya mengenai apa yang dapat dilakukan mahasiswa untuk dapat bekerjasama dengan media, terkhusus media cetak Linggau Pos, dan bagaiman meningkatkan minat baca masyarakat Kota Lubuklinggau.
Mengenai hal ini, Solihin menjelaskan jika dirinya telah lama memiliki program khusus untuk mahasiswa kedepannya dan untuk meningkatkan minat baca masyarakat maupun mahasiswa. Yakni, bisa melalui kegiatan diskusi atau dialog bersama para tokoh masyarakat, maupun pejabat penting di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya bersama para mahasiswa, tentunya dengan kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan para mahasiswa dan tentunya pers di Kota Lubuklinggau.
Selain itu, lanjutnya, bisa juga melalui kegiatan lomba menulis, yang pastinya dapat meningkatkan minat baca seseorang. Karena dengan menulis otomatis orang tersebut akan membaca. (*)
Sumber: Linggaupos